Kisah ini bermula saat aku duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ternama di salah satu desa yang berada di kecamatan Sampong kabupaten Ponorogo. Sekolah yang banyak mengajari aku akan banyak hal terutama bagaimana caranya bermimpi dan terus bermimpi, Sekolah yang mengenalkanku akan dunia luar, dunia yang penuh dengan impian juga bertabur ribuan harapan, kita bebas untuk bermimpi apa saja dan kebanyakan mimpi teman-temanku sudah terwujud di tempat itu juga.
Salah satunya adalah David Romansyah atau biasa dipanggil Kempot, seorang anak laki-laki yang yang populer di sekolah tersebut, siapa yang gak kenal dia ? wajah tampan, mata sipit, badan tidak erlalu tinggi, rambut lurus dan gampang bergaul dengan siswa – siswa yang lain, tapi yang paling penting adalah dia merupakan salah satu gitaris band yang ada di sekolah, pada saat itu pemain band sangat digandrungi oleh kaum hawa, disamping itu dia adalah pribadi yang menyenangkan, sejak kita berada di sekolah yang setiap hari pelajarannya hanya menyanyi dan menghitung kita sudah berteman, iya memang benar aku dengan david sudah berteman saat kami masih di TK bahkan sampai sekarang pun pertemanan itu masih berlanjut.
Rengky Glorius Sadika atau Gareng (salah satu tokoh pewayangan punosekawan), gak tau kenapa dia di panggil seperti itu kata-kata itu muncul begitu saja tanpa kita tau sebabnya apa, gareng ini adalah fokalis dari grup band sekolah, dia seperti david juga anak yang populer di sekolah, banyak wanita yang tergila-gila dengan dia, selain anak orang kaya dia memiliki senyum yang khas dan menawan. Tapi anehnya waktu SD dia sudah 3 kali pindah agama. Ntah itu benar atau hanya Cuma ingin menghindari pelajaran agama, yang kebetulan gurunya sangar, gareng juga adalah anak yang pandai dia selalu masuk 5 besar setiap kelas.
Orang yang selalu memiliki impian yang besar, dia tidak pernah berhenti untuk bermimpi, tapi dengan mimpi- mimpi itu dia menjadi termotifasi untuk tetap berusaha mewujudkannya. Dia juga masih termasuk teman kecilku, Sirgius Fikri Hudi Oktriawan atau lebih sering kita panggil dengan sebutan Themen, dari kecil dia sudah bekerja di bengel milik pamannya, yang aku salutin dari dia adalah hampir tidak pernah ada kesedihan yang dia tunjukin di wajahnya, justru sebaliknya hanya kekonyolan – kekonyolan lah yang dia berikan ke pada para teman – temannya. Meski orang tuanya berpisah saat dia berumur 17 tahun, banyak juga masyarakat yang tidak menyukai dengan sifatnya, tidak jarang banyak orang yang lebih memilih menjauhi atau meninggalkan dia dari pada mempertahankan untuk bersama.
Mereka bertiga sangat jauh berbeda dengan aku, aku yang lahir dari keluarga yang jauh dari kata sederhana apalagi kecukupan, dibesarkan oleh singgle parent yang dibantu oleh seorang wanita tua dan seorang lelaki yang berumur 60 tahunan, iya mereka adalah kakek dan nenek ku, ayahku sudah meninggal dari aku umur 5 bulan dalam kandungan, sedih sih sebenarnya jika aku keingat atau sedang kangen dengan beliau meski aku belum pernah sama sekali melihat atau kenal beliau secara langsung namun aku bersyukur masih punya keluarga yang benar – benar sayang dengan aku sampai kapanpun. Aku berbeda dengan para sahabat – sahabatku, aku tidak populer, aku tidak bisa main alat musik, selama aku di sekolah aku hanya jadi orang pendiam dan minder. Jadi mustahil ada wanita yang mau untuk melirikku. Anggi kusuma Putra begitulah nama yang diberikan oleh orang tuaku, tapi temen – temen sering memanggilku dengan sebutan Culun ataupun Kadong (belalang cengcorang dalam bahasa jawa), dan inilah kisah persahabatan ku.
Sejak kita lulus SMP kita sudah jarang bertemu apalagi untuk ngumpul bareng, mereka melanjutkan sekolah SMA terfavorit di desa kami. Lingkungan yang baru, teman yang baru, pergaulan yang baru dan akhirnya yang lamapun ditingglkan, sedangkan aku ? karna perekonomian keluarga yang sangat minim akhirnya aku tidak melanjutkan sekolah ke tingkat SMA. Aku nganggur 2 tahun, selama itu aku mencoba untuk bekerja kesana dan kemari. Hingga pada akhirnya, aku dapat kabar dar kluarga dari almarhum ayahku yang berada di BIMA – NTB, smua terasa dadakan pagi hari aku terima telfon dan sorenya ternyata aku sudah dijemput. Harapan awalku Cuma ingin melanjutkan sekolah SMA saja, dan jika aku harus pergi sejauh itu untuk mendapatkan impianku, aku akan lakukan, akhirnya hari dimana aku harus ninggalin desa kelahiranku telah tiba, aku pergi dengan pamanku (adik ayahku yang no 2).
Ayahku adalah anak pertama dari 7 bersaudara, beliau dilahirkan di sebuah desa kecil yang bernama Kalampa. Dari kecil beliau di asuh oleh neneknya karna orang tuanya tidak suka dengan sifat dia, Junaiddin Abdullah itulah namanya namun orang – orang lebih suka memanggilnya Ju Wako (wako adalah kepiting dalam bahasa bima), menurut cerita dari para tetangga kalau ayahku dulu suka mencuri barang – barang milik orang tuanya, namun itu dilakukan bertujuan untuk membantu temen – temennya yang sedang kesusahan, bisa di bilang ayahku dulu adalah preman kampung, tidak ada yang tidak kenal dengan beliau walaupun setiap berantem ayahku selalu kalah.
Aku berada di bima selama 7 tahun, setelah aku lulus SMA aku di minta oleh paman ku untuk melanjutkan di jenjang perkuliahan, awalanya tidak ada iatku untuk melanjutkan kuliah, targetku setelah lulus SMA aku akan mencari kerja di Jawa, Namun Ternyata Tuhan punya Rencana lain. Aku kuliah di Uniiversitas yang mempelajari politik di kota bima, sekarang aku sudah di semester 6 tinggal selangkah lagi aku bisa menyandang gelar sarjana dan bisa kembali ke jawa, tempat kelahiranku.


Bersambunng.......

(Sorry gan....yang nulis lagi gak bisa mikir,,,,,)


Oleh : Anggi Kusuma Putra


Idhul Fitri Merupakan hari raya yang selalu di nanti – nantikan oleh seluruh umat muslim di seluruh dunia, hari raya idhul fitri jatuh pada tanggal 1 syawal pada penanggalan Hijriyah.

masyarakat desa kalampa bersilaturahmi di
pinggir jalan raya saat idhul Fitri
Dalam bahasa jawa, idhul fitri identik dengan istilah Lebaran yang memiliki arti “ Selesai”. Hal ini untuk menandai berakhirnya bulan suci ramadhan dengan puasa penuh selama 30 hari dengan pesta kemenangan. Banyak umat muslim yang berpandangan umum seperti ini. Manusia selama ramadhan diminta untuk jihad, melawan hawa nafsu berupa makan dan minum serta nafsu – nafsu yang lainnya seperti tidak berhubungan badan dengan suami maupun istri pada siang hari. Setelah berjuang melawan nafsu tersebut, umat islam merayakan kemenangannya melalui hari raya lebaran. Umat muslin justru di haramkan melakukan puasa pada hari raya idhul fitri tersebut.

Biasanya sebelum lebaran para perantau yang megadu nasib di luar kota akan pulang atau sering kita kenal dengan istilah “Mudik” agar bisa merayakan hari raya Idhul Fitri bersama sanak saudara di kampung halaman mereka. Budaya bersilaturahmi dan berjabat tangan dengan saudara maupun tetangga – tetangga sekitar rumah sudah menjadi suatu budaya bagi semua orang. Tidak terkecuali pada warga desa kalampa kecamatan woha kabupaten Bima.
warga desa kalampa menunggu para jemaah sholat Idhul Fitri


Para warga juga melakukan prosesi berjabat tangan selesai melaksanakan sholat idhul fitri, disamping untuk memperkuat tali silaturahmi, merekapun juga mempertahankan kebudayaan yang sudah ada sejak dahulu kala. Dan kebiasaan tersebut sudah menjadi suatu kebudayaan di desa tersebut.
Hal tersebut dilakukan sebab menurut mereka akan lebih susah lagi untuk bertemu jika sudah berada dirumah, karena jarak rumah yang jauh, kesibukan masing – masing bahkan mungkin mereka tidak akan bisa bertemu di karenakan sang pemilik rumah sudah pergi kerumah keluarganya yang lain sehingga rumahnya kosong. Oleh sebab itu cara ini dilakukan untuk mengantisipasi semua kemungkinan tersebut.

Namun ada yang menarik pada masyarakat di desa ini, mereka melakukan prosesi berjabat tangan di pinggir jalan raya, jadi masyarakat yang tidak melakukan sholat idhul fitri maupun masyarakat yang seudah pulang terlebih dahulu di rumah seusai melakukan  sholat tersebut dan mereka akan menunggu para muslim lain yang di belakangnya hanya sekedar untuk berjabat tangan saja dan hal tersebut akan terus di lakukan hingga tidak ada lagi masyarakat yang berjalan pulang dari masjid lagi.

Sehingga muslim atau jamaah sholat id yang berjalan pulang mau tidak mau harus berjabat tangan dengan masyarakat yang sudah berdiri di pnggir jalan menunggu mereka, tak jarang pla air  mata berjatuhan karena merasa terharu. Mulai dari anak – anak, remaja, orang dewasa bahkan lansia pun juga ikut menunggu dan bersalaman di pinggir jalan.


Hal semacam ini baru pertama kali penulis jumpai dan belum tentu ada di daerah – daerah lain selain kota bima tercinta, tradisi inipun juga dapat di katakan unik, efektif  dan efisien dalam menjalin tali silaturahmi sesama muslim dan sesama warga, terutama pada masyarakat desa Kalampa Kec. Woha Kab. Bima – NTB. 

Ketika kebingungan sudah melanda manusia, dan tidak dapat lagi berfikir jernih kembali di akibatkan masalah – masalah yang tidak dapat di selesaikan oleh dirinya sindiri maupun orang lain, serta hilangnya rasa kasih sayang yang selalu diharapkan oleh seorang anak kepada orang tuanya, namun justru yang di dapat adalah sebaliknya, kesibukan orang tua yang padat menjadi faktor utama kurangnya perhatian orang tua kepada seorang anak. Jika anak sudah merasa sendirian dan tidak ada yang perduli lagi kepadanya, maka dia akan mencari sesuatu yang dapat mengisi kekosogan di dalam hatinya.
“Dunia Hitam”, merupak salah satu tempat yang siap menempung ribuan manusia yang sedang di landa masalah – masalah yang tidak dapat mereka slesaikan, disana banyak memberikan aktifaitas yang dapat membuat ketenangan hati bagi pelakunya, tentunya dengan bayaran berupa nilai mines di pandangan masyarakat sekitar lingkungan mereka, dan bayaran paling mahal adalah nyawa mereka sendiri. Di dalam dunia hitam sudah biasa jika berurusan dengan manusia – manusia berseragam coklat atau polisi.
3 orang pemuda ini adalah bukti dari penghuni maupun penganut dunia hitam, dimana seusia mereka seharusnya sedang sibuk untuk mempersiapkan bekal demi masa depannya, namun ini justru sebaliknya, demi untuk menghilangkan fikiran dan gegelisahan yang berkutat di dalam fikirannya serta mengisi kekosongan di dalam hatinya, mereka rela melakukan apa saja untuk mendapatkan hal tersebut. Mukti, Tama dan Widi adalah sglintir korban dari sebuah kelurga yang tidak harmonis, dimana materi dan kepuasan nafsulah yang berkuasa di dalam kelurga mereka.
Prajamukti Anggara atau akrab di sapa dengan Mukti merupakan anak yang dilahirkan serta di besarkan oleh keluarga yang sederhana, semasa kecilnya, si Mukti masih sama dengan anak – anak yang lain, bermain, sekolah, jalan – jalan bersama keluarga dan selalau menrut kepada apa yang dikatakan orag tuanya, dapat dikatakan mukti merupakan anak yang dibanggakan oleh keluarga, sebab di dalam dunia pendidikan dia selalu mendapatkan juara di dalam kelas maupn lomba – lomba yang dia ikuti, hanya saja keadaan berbah secara derastis ketika dia mulai menginjakan kakinya di kelas 2 SMA, pada saat itu ayah si mukti yang bekerja sebagai satpam mulai menjalin hubungan dengan wanita lain selain ibu Mukti, sejak itu sifat bapaknya berubah derastis, yang dahulunya baik, selalu berada di rumah sepulang kerja, memberikan pengajaran kepada anak – anaknya setiap ada PR, menjadi sosok bapak yang tidak pernah pulang kerumah, marah – marah tanpa sebab, pemabuk, dan tidak jarang juga bermain fisik, memukuli sang istri bahkan anak – anak yang masih kecil. Di tambah lagi omongan para tetangga serta ledekan dari teman – teman mukti yang membuat mukti menjadi malu, terlebih lagi sang ibu yang telah lari meninggalkan mukti sendirian, alhasil tanpa didikan dari kedua orang tuanya, bocah pintar ini menjadi tidak terkontrol pergaulannya. Karna tidak mampu lagi bayar sekolah dan slalu membuat onar di sekolah akhirnya si mukti di kluarkan oleh phak sekolah. Dan sekarang mukti lebih sering berkumpul dengan teman-temannya yang senasib dengan dia,Widi dan Tama.
Widi adalah seorang gadis korban broken home, dimana orang tuanya bercerai sejak dia berumur 1 tahun. Sejak perceraian itu anggota keluarganya terpecah belah. Ibunya menikah lagi dan widi serta sang kakak ikut dengan ayahnya. Setelah mendapat hak asuh dari pengadilan, sang ayah merasa tidak mampu lagi merawat buah hatinya yang masih kecil, alhasil sang buah hati di berikan kepada saudara perempuannya untuk di besarkan. Saat itu widi hidup dengan bahagia dan berlimpahan kasih sayang dari orang tua angkatnya, namun sejak ayah angkatnya meninggal, widi sudah tidak pernah lagi merasakan kasih sayang maupun perhatian dari keluarganya, saat itu widi sedang duduk di bangku SMA. Widi harus berfikir bagaimana cara dia melanjutkan sekolahnya dan bertahan hidup. Hingga suatu hari ada seseorang yang titip salam kepada widi namun orang itu bersatutus suami orang beranak tiga, sampai mereka menjalin hubungan karena widipun bingung harus berbuat apa untuk melangsungkan hidupnya, dengan berat hati widi menerima permintaan orang tersebut untuk menjadikan widi sebagai pacar simpanannya hingga keluarga widi yang tau hubungan tersebut mulai mengucilkannya. Selai sekolah, widi memilih untuk hidup sendiri dan mulai mencari pekerjan dari mulai yang halal hingga pekerjaan yang di anggap “kotor” oleh masyarakat.
Sejak kecil Rizal Nayotama atau akrab di panggil Tama  sudah dibesarkan dalam keluarga yang tdak harmonis, dimana sang ibu sudah meninggal karena serangan jantung saat tama duduk di bangku sekolah dasar kelas 3. Sang ayahpun yang selalu berjudi, bermabuk – mabukan dan bermin wanita, bahkan saat kelas 2 SMA, tama sudah di ajarkan untuk mencari uang sendiri dengan cara menjual diri, paras yang tampan, bentuk badan yang proposional membuat tama di sukai oleh lawan jenisnya terutama wanita – wanita yang kurang belaian dari para suami mereka, hampir tiap malam dia slalu nongkrong di klub malam hanya untk menunggu pelanggannya. Hingga di suatu saat, ketika tama sedang menunggu pelanggannya d tempat biasa nongkrong dia tidak sengaja melihat si widi yang sedang mabuk berat hingga tidak mampu untuk berdiri...karna rasa iba, tama coba membantunya untuk pulang disaat yang bersamaan si mukti juga sedang menuju si widi ntuk membantunya. Namun ketika widi di tanya rumahnya, widi mengaku tidak mau pulang kerumah, akhirnya mukti menawarkan mereka untuk tidur di rumahnya saja mlm ini hinggaa widi sadar. Saat sampai dirumah Mukti, widi di tidurkan d kamar yang kosong...namun saat widi tidur mukti dan tama mengobrol berbagi masalah hidunya. Keesokan paginya setelah widi bangun dari tidurnya, dengan keadaan bingung widi menghampiri mukti dan tama yang sedang tertidur di ruang tengah,,,setelah bangun mukti  dan tama langsung menyapa si widi. Disitu meraka mulai akrab.
4 tahun sudah mereka menjalin persahabatan hingga akhirnya datanglah seorang pemuda dari desa yang dirampok saat perjalann dan tidak sengaja di temukan oleh mereka ber3 dalam keadaan lemas di pinggir jalanan. Karena rasa kasihan mereka menolong pemuda tersebut. Rudi Hermawan atau yang sering disapa Rudi, mencoba mengadu nasib di ibukota, untuk memperbaiki ekonomi keluarganya yang dikampung. Daerah pedesaan yang dapat di bilang sangat jauh dari sentuhan moderenisasi.

Ahirnya mereka bertiga berteman dengan rudi, dari merekalah rudi di kenalkan dengan kehidupan kota, sehingga mau tidak mau rudipun ikut masuk ke dunia mereka, selama beberapa bulan rudi berkutat di dunia hitam, namun pada suatu saat rudi merasa tidak nyaman dengan pergaulan mereka, ketika rud memutuskan untuk keluar dari dunia itu, sontak temen – temenya kaget dan mulai mempertanyakannya. Dari situ rudi memberi arahan kepada teman – temannya dengan gigih rudi mulai mempengaruhi mereka untuk mengikuti jalannya, ahirnya 2 dari 3 temannya mau mengikutinya, namun hanya widi yang masih kekeh untuk tidak meninggalkan dunia tersebut. Berbagai macam cara telah dlakukan 3 pemuda itu untuk menyadarkan widi namun alhasil mereka gagal. Disitu mereka ber4 berdebat hebat, sehingga pada akhirnya widi yang merasa di hianati teman – temannya dilanda kegalauan, berjalan tanpa arah hingga dan memilih untuk menyendiri, dan memilih di temani dengan obat - obatan terlarang yang telah d anggapnya sebagai sahabat, hingga pada suatu hari dia  tidak dapat mengontrol untuk mengonsumsinya dan pada akhirnya nyawanya melayang karena over dosis atau O.D.

Masa – masa saat SMP adalah masa dimana kita mulai mengenal tentang cinta, persahabtan, permusuhan dan saingan. Begitupun dengan sekelompok anak muda desa yang baru beranjak dewasa, mereka dipertemukan di salah satu ruangan yang sangat minimalis bertembok kuning dengan lembaran papan berwarna hitam terpampang jelas di hadapan setiap anak – anak yang duduk di depannya. Didalam ruangan tersebut berkumpul manusia muda yang berasal dari berbagai daerah, berbagai kasta, warna kulit, dan mimpi. Di dalam ruangan itulah semuanya bermula, di ruangan itu pula telah dipertemukannya 4 individu yang berbeda karakter.


Sebut saja dia Ira, seorang gadis tomboy yang selalu ceria tapi terkadang nyebelin sih (Sorry Ira), gw berteman dengan ira sudah sejak duduk di TK, sebenarnya gw lupa sih gimana pertama kenal dia tapi dia inget banget loe kita dulu temenan (miris banget ingatan gw), gw juga gak nyangka bisa satu sekolah dengan dia dan untungnya kita juga satu ruangan di kelas 7.C, kelas dimana semua preman berada di dalamnya ( kecuali gw y ), di antara kita ber-4 hanya ira yang rumahnya dekat dengan Sekolah, dulu dia sering banget nyontek ke gw, meskipun jawaban gw jarang ada yang bener (ha ha ha),  Ella Ira Wati ( nama Lengkapnya ) sering banget bantuin gw saat gw lagi kere alias lagi bokek. Pernah suatu saat gw sebel banget dengan ira Cuma gara-gara dia keluarin sarung gw dan buat mainannya dia sama temen-temennya, di saat itu gw malu banget punya sarung itu, tapi Cuma itu yang gw punya, kebetulan dulu ada acara di sekolah sehingga siswa laki – laki di wajibkan membawa peralatan sholat. Pas sarung itu di keluarin dari dalam tas mungil gw,, tuhaaann.....malu banget gw, sarung bermotif kotak – kotak dengan warna orange yang sudah usang itu di pertontonkan ke banyak orang. Kalau gak salah Cuma itu saja kenangan gw berantem ma dia, satu hal lagi ira itu adalah gadis pertama yang gw pernah kasih hadiah berupa boneka kesayangan gw berbentuk dolpin ( ciaaaahhhh cowok suka ma boneka ). Dan dia juga gadis pertama yang memberi kado di hari ultah gw ( makasih ya ira )

Dari ira kemudian gw kenal dengan gadis yang feminim bgt Cuma jalannya sedikit kaya cowok ( pisssss tin ), Murtini....atau biasa dipanggil Tini, gadis berambut panjang dan paling demen yang namanya nabokin gw, dia juga suka menulis puisi ataupun cerita – cerita pendek hampir bukunya penuh dengan karya dia, hanya sayangnya dia gak mau mempublikasikannya. Tini juga adalah cinta monyet gw dulu, kalau di ingat – ingat bagaimana cara gw nembak dia dulu waktu kelas satu...romantis banget tapi sedikit konyol. Namanya juga masih bocah belum begitu mengenal dengan namanya cinta, pada saat itu hujan turun di pagi hari semua aktifitas mengajar jadi terhambat sehingga smua siswa memilih bermain sembari menunggu guru yang datang, entah datang dari mana pikiran aneh itu tiba – tiba gw membranikan diri untuk menembak tini dengan cara menulis sebuah kalimat  “ I Love You ” pada secarik kertas kecil yang gw masukin kedalam tasnya tanpa sepengetahuannya dia, setelah itu kita ber 4 bermain perahu kertas yang kita hanyutkan di selokan depan kelas, singkat kata singkat cerita dia sudah tau  dan memberikan jawaban dari tulisan gw, malu gak ketulungan saat surat balasan dari dia di baca sama temen – temen satu kelas, rasanya muka gw pengen gw copot dan gw masukin ke kantong plastik, malu banget saat itu, namanya juga masih kecil hal seperti itu dah wajar kali ya ?? bertindak tanpa berfikir.

Dan yang terakhir, gadis mungil yang cantik, manja, imut dan masih polos, inilah dia fitriana (jeng jreeng), aku mau tulis apa ya ?? soalnya dia orangnya ketawa terus sih, hobinya ketawa atau apa mungkin dia sudah agak sedikit gi** ( du du du du, kabuuurrr ), bercanda deh, fitriana ini adalah temen yang baik banget yang paling sering banget gw minjem hp ke dia wat maen game, dengerin musik, atau selfie. Wajahnya yang imut dan cantik ( pasti kepedean dia loe baca ini ) sering kali jadi korban dari keisengan temen – temen cowok di kelas, seperti pelecehan sexsual, kasian sih gw liatnya tapi gw g berani buat nglawan mereka, ya iyalah satu lawan preman satu kelas,,, bisa bonyok gw.

3 tahun sudah kita bersekolah di SMP itu, susah seneng sudah kita rasain bar – 4, meskipun gw cowok satu – satunya di gang itu, tp gw bersyukur punya sahabat seperti mereka, kini tiba saatnya untuk kita semua harus meninggalkan sekolah ini, hasil Ujian Nasional sudah keluar di papan Mading, dan siapapun yang namanya tertera di dalam kertas tersebut maka dia harus meninggalkan sekolah dari ratusan nama – nama tersebut terdapat pula nama kami ber – 4, senang karna kita sudah lulus, sedih karna kita harus berpisah, apakah kita masih sahabatan meski kita beda sekolah ?? pertanyaan itulah yang menghantui kita,

Ira melanjutkan sekolah di SMA yang baru di bangun di desanya bersama murtini, fitriana melanjutkan sekolah di kota, sedangkan gw ? gw tidak melanjutkan sekolah karna foktor ekonomi. Tapi gak apa – apalah sudah menjadi takdir, sejak mereka masuk SMA, sejak itu pula gw tidak pernah mendengar kabar mereka, hingga pada akhirnya gw hijrah ke luar provinsi yang sangat jauh dari pulau jawa, baru gw dapat kabar dari mereka, namun kabar yang gw dapat bukanlah kabar yang bisa membuat gw senang namun sebaliknya, kesedihanlah yang gw rasakan ketika murtini bilang ke gw jika ira sudah pindah ke Riau dan fitriana hamil di luar nikah karna suatu tragedi. Kabar itu membuat gw drop.

Setelah dengar ira pindah ke riau gw mulai mencari – cari  kontaknya mulai aku membuat akun facebok dengan harapan gw bisa ketemu dia di fb, dan alhasil gw bisa nemuin dia setelah 6 tahun kemudian, meskipun dengan setatus yang berbeda, dia sudah menjadi istri orang dan menjadi ibu dari anak laki- laki itu, padahal dulu gw inget banget saat dia bilang “ suka sama gw sejak SMP “ karna dia tau kalau gw suka sama murtini makanya dia memilih untuk diam dan menyimpan perasaan itu, tapi sayangnya tini gak suka ma gw ( malang kali nasib awak ).

Murtini, Fitriana, dan Ella Ira Wati kini sudah berkeluarga dan masing – masing memiliki jagoan – jagoan dan putri – putri yang lucu ( gw kapan ?? ToT ), meskipun gw lupa nama – nama dari anaknya mereka tapi mereka tetap ponakan gw, sekarang kita sudah terpisah sangat jauh, sebagian di indonesia dan sebagian lagi ada di luar negeri, tentunya dengan perubahan – perubahan yang sangat mencolok di berbagai aspek.

Gw harap suatu saat kita bisa berkumpul lagi seperti yang dulu tentunya dengan keluarga kita masing – masing, amiiinn !!!!

Sengaja di tulisan gw kali ini gak gw tulis cerita sedihnya karna menurut gw kenal dengan kalian smua adalah sebuah kebahagian dan jauh dari kalian adalah sebuah kesedihan tiada ujung hingga kita di pertemukan lagi.

Nama gw Anggi Kusuma Putra, dan itulah kisah gw bersama sahabat – sahabat gw. Gw sayang kalaian smua,,, miss you all !!!! 


Di malam yg sesunyi ini...
aku hanya bisa menepatkan diri walau pun tanpa mu...
aku tak perlu berfikir panjang bila aku mau bercerita kepada siapa - siapa ..
dengan menatap langit,sambil mengungkapkan apa yg ada dalam benakku.. 
dan ku kan mengajak dia menjadi shabat ku,tuk memberi motivasi yg terindah seperti ke indahan malam “seperti dirinya”,walaupun dia tidak bisa mengungkapkan sesuatu....ku bisa merasakan apa yg ingin dia katakan  kepada ku..terima kasih sahabat ku “langit”.
Kata cinta berusap tangis
Kini telah mendalam di hatiku
Saat ku tau dirimu telah mendua
Kini tinggalah ku sendiri
Hanya malam penggantimu
Hanya tangislah sahabat ku
                                                            
“jangan pernah putus asa bila kamu sedang dilanda sepi”

Tidak pernah ku menduga akan mengenali mu
Kau membawa seribu sinar di kelam hati ini
Terbalut luka hati yang parah dari penderitaan
Terucap kata kasih iklas dari mu.. 
Aku bagaikan Sedang berada di awang-awang
keluh lidah tiada terkata bila mata mu,
merenung ku dengan senyuman manja,
hati berkata ku jatuh cinta pada mu..
kau berkata jatuh cinta pada ku
terasa bergetar hati ini..
perasaan indah membelai jiwa
telaga kalbu yang merana kini kembali bahagia 
Kini jalan yang berbatu penuh penderitaan
terasa sirna semuanya ..
kau berjanji akan bersama walau terpaksa
bersama ku merempuh duri-duri kehidupan 
Namun satu yang harus ku sedari
penderitaan hati ini tiada lagi benci
yang ada kini cinta dan kasih padanya
kerana, 
Iklas kasih Mu Terpancar Dari Mata Mu..
Kini Aku Merindukanmu...!


kamu tak sperti dia,,,

kamu tidak sama degan dia,,,,

rambut mu berbeda degan dia,,,,

mata mu jauh berbeda degan dia.....

kata" mu tak sama dgn dia,,,,

krna kamu bukan dia,,,,

ayah ku yg tlah mnanti kdtangn ku di dunia....

bapak yang tlah mengasuhku hingga sekarang,,,

kamu memang Bapakku sekarang,,,,,

dan dia adlh ayah ku dulu....

tetapi klian duduk brdmpngn di tmpt yg sama dlm hati ku,

membelai rmbut q dengan kedua tangan kalian,

kalian cium kening q scra brgantian,

hnya ini yg bsa q katakan ke klian.....

I love you Bapak

 and

I Miss you ayah

Copyright © 2013 CORETAN KU